Hari itu, Aku ditugaskan atasanku untuk menjelaskan beberapa berkas yang harus diinput oleh kelompok tani yang bermitra dengan kantorku. Inputan tersebut harus dilakukan saat proses panen dan kemas produk-produk sayuran.
Gambar Pakcoy | Google |
Tiba-tiba aku teringat tetanggaku. Dia pernah berkata, kalau aku ada agenda ke tempat sayuran. Mau titip beli. Akhirnya aku WhatsApp. Jadilah tetanggaku titip beli sayur Pakcoy.
Sebelum berangkat kerja. Aku sempat di telepon kakaku. Katanya harus mampir ke rumah saudara. Ada titipan dari Ibu ku di desa. Kakaku tidak bisa mampir ke rumah, karena ada agenda lain. Akupun meng iyakan pesan tersebut.
Saat sedang menyiapkan pesanan tetanggaku. Aku terpikir saudaraku tersebut. Mungkin sebaiknya aku lebihkan aja beli sayurnya. Biar sekalian untuk di kasih saudaraku yang ketitipan barang dari Ibuku.
"Pak, Aku beli Pakcoy nya jadinya nambah sekilo lagi yah, masih ada stock gak ?" Ucapku kepada Pak Maman yang merupakan ketua kelompok tani di tempat itu
"Iya kang, ada kalau sekilo mah" Jawabnya.
"Alhamdulillah, sipp kalau gitu pak. Oia saya permisi dulu, mau shalat ashar dulu"
"Oia kang, nanti Pakcoynya saya langsung rapihin di plastik aja yah ?" Balas Pak Maman setengah berteriak. Dari kejauhan aku mengacungkan jempolku tanda setuju.
Sepulangnya shalat ashar. Aku terkejut. Melihat motorku penuh dengan sayuran. Ada wortel, kol, bawang daun, buncis dan sayur lainnya. Aku hitung ada 8 macam. "Waduh, kenapa jadi banyak gini?" Ucapku dalam hati.
"Pak maaf, kok jadi banyak gitu, aku kan cuman pesan Pakcoy ?"
"He he ... Gak apa-apa kang, buat oleh-oleh yang di rumah, buat munggahan, jadi akang tinggal beli ayamnya aja". Jawab beliau seraya tersenyum.
"Wah, terima kasih banyak kalau gitu pak, padahal gak usah repot pak, tapi ... Ini aman gak stoknya, kalau dikasih ke saya?"
"Aman, kang" Jawab nya lagi.
Pak Maman lalu kembali bekerja mengecek produk-produk yang sudah terkemas dan yang masih dalam proses pengerjaan.
Begitulah kadang tuhan menjatuhkan rezeki kepada kita. Aku hanya berniat memberi sayur Pakcoy 1 kg saja kepada saudaraku. Tetapi belum itu aku lakukan tuhan telah membalasnya dengan berlipat ganda.
Tentang perbuatan baik manusia, Tuhan selalu membalas dengan berlipat, bahkan balasan itu datang saat kita masih berniat. Tapi tentang perilaku buruk hambanya, Tuhan akan menunda mencatat, sampai kita benar melakukannya, atau bahkan menangguhkan balasan perbuatan buruk itu, dan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertaubat.
Tidak sampai disitu, Bahkan saat aku mengantar pesanan tetanggaku. Dia memberikan uang lebih dari apa yang harusnya dia bayar "Jangan kapok yah pak, kalau nanti saya titip lagi". Aku tersenyum. "Maka nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kau Dustakan" | QS Ar-Rahman.
Tidak sampai disitu, Bahkan saat aku mengantar pesanan tetanggaku. Dia memberikan uang lebih dari apa yang harusnya dia bayar "Jangan kapok yah pak, kalau nanti saya titip lagi". Aku tersenyum. "Maka nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kau Dustakan" | QS Ar-Rahman.
Cianjur, April 2020
Penulis : Dede Suryana