Santer beredar kabar kalau Raja Ajisena naik tahta dengan cara yang kotor. Entah darimana isu itu mulai menyebar. Tetapi isu tersebut terus menjadi tema utama percakapan rakyat di negri yang kaya akan sumber daya alam tersebut.
Pada akhirnya, isu tersebut sampai juga ke telinga raja Ajisena. Dengan sigap raja Ajisena langsung membentuk tim khusus untuk menyelidiki darimana isu tersebut bermula.
Berbeda dengan kerajaan lainnya. Di negri Balakumba pengangkatan seorang putra mahkota menjadi raja tidak mutlak semerta merta oleh raja pendahulunya. Calon raja harus mendapat persetujuan dari dewan pertimbangan keistanaan. Dimana dewan tersebut merupakan orang-orang yang sudah berjasa kepada negri Balakumba, jauh sebelum Ajisena naik tahta.
Raja Ajisena diisukan menyuap salah satu dewan keistanaan tersebut untuk memuluskan dirinya naik tahta. Karena salah satu dewan tersebut tidak setuju kalau dirinya naik jadi raja di negri Balakumba.
Dua Minggu setelah tim khusus keistanaan bekerja. Mereka melakukan pertemuan tertutup dengan raja Ajisena. Point pertama yang ditanyakan sang raja siapa penyebar isu tersebut ?
Tim khusus membeberkan sejumlah fakta-fakta penyebaran isu tersebut. Dan hasil penyelidikan mereka mengarah kepada satu nama, yaitu Darmabala.
Darmabala merupakan mantan orang kepercayaan Raja Ajisena. Satu tahun lalu dia harus meninggalkan istana dengan cara tidak terhormat. Karena dengan terang-terangan menentang kebijakan raja Ajisena yang memilih bekerjasama dengan raja Iping dalam membangun negri Balakumba.
Setelah pertemuan tertutup tersebut. Raja Ajisena kemudian memerintahkan panglima pasukannya untuk membawa Darmabala keistana. Dalam keadaan Hidup atau mati.
Selain memerintahkan panglima, Raja Ajisena juga memanggil seorang wanita sakti di negri itu, dia adalah Nyai Watipala. Nyai Watipala dikenal dengan kesaktiannya meramalkan masa depan. Dan pada beberapa kasus raja Ajisena selalu melibatkan wanita berambut putih tersebut.
Singkat cerita. Panglima utusan sang raja dan pasukannya, berhasil menemukan tempat tinggal Darmabala. Diujung negri dekat air terjun dan sebuah goa.
Tanpa basa basi. Panglima langsung menyerang Darmabala saat sedang melatih murid-muridnya bela diri. Darmabala kaget. Meski begitu dia masih bisa mengelak dan menepis serangan dari panglima utusan raja Ajisena itu.
Keduanya terlibat pertempuran yang sangat sengit, mereka saling bertukar serangan. Darmabala terluka, pun begitu dengan sang panglima. Hingga pada akhirnya panglima terkapar, akibat pukulan Darmabala. Darmabala menyergap badannya, dan saat hendak menghunus pedangnya, tetiba pedangnya terjatuh karena ada yang melemparkan batu kecil ke arah tangannya sambil berteriak.
"Hentikan, Darmabala !!!. Yang Mulya raja Ajisena mengundangmu ke Istana. Ini surat resminya". Teriak seorang lelaki dari atas kuda. Darmabala melepaskan panglima itu lalu membaca surat dari raja Ajisena.
Akhirnya Darmabala kembali ke istana dan kembali menjadi abdi raja dengan mengisi jabatan dimana terakhir kali dia meninggalkan kerajaan Balakumba. Entah apa yang membuat Darmabala mau kembali ke istana. Semua rakyat Balakumba terheran, begitupun para cendikiawan. Tetapi pada kenyataannya kini Darmabala jadi abdi raja Ajisena.
Raja Ajisena : "Nyai Watipala"
Nyai Watipala : "Tuanku"
Raja Ajisena : "Tujuanku mengundangmu lagi ke istana, tiada lain adalah untuk mengucapkan terima kasih, berkat idemu. Isu miring soalku kini perlahan tidak ada".
Nyai Watipala : "Syukurlah kalau begitu Baginda, hamba senang mendengarnya, orang seperti Darmabala memang harusnya di istana, Ibarat Duri kalau kita biarkan dijalanan pasti akan melukai siapa saja yang lewat, tetapi kalau kita simpan di istana dengan tepat, suatu hari duri itu kita bisa gunakan untuk meranjau musuh. Musuh akan terluka dan dengan sendirinya duri itu akan dihancurkan musuh kita".
Raja Ajisena, hanya menganguk. Dan semakin kagum kepada Nyai Watipala. Kini percakapan rakyat soal isu raja Ajisena yang berlaku kotor hilang. Rakyat justru kini membully sikap Darmabala, yang tanpa rasa malu kembali ke Istana.
The End
Penjejak : Dede Suryana
Cerita ini, hanyalah Fiktif belaka. Bila ada kesamaan nama, tokoh dan peristiwa. Itu hanya kebetulan semata.
#RajaAjisena #NegriBalakumba #CerpenIndonesia #Cerpen #FiksiNonFiksi
Gambar : Google.com